Intel Vs AMD, Siapakah yang Memiliki Performa Lebih Baik?

Intel Vs AMD, Siapakah yang Memiliki Performa Lebih Baik?

Lain dari biasanya, kami akan melakukan suatu pembuktian, manakah dari kedua processor tersebut yang tercepat, dan cocok untuk Anda gunakan dalam PC Desktop di rumah. Semuanya melalui uji coba ketat di lab. PC Media. Intel atau AMD? Simak terus ulasan kami berikut! Alexander Prajonggo Haryo Jularso
Dalam membangun atau meng-upgrade sebuah PC desktop, pasti Anda akan
dihadapkan dalam suatu pilihan yang membutuhkan sedikit kepekaan akan hardware yang ingin Anda beli nantinya. Pemilihan hardware seperti processor, VGA card, motherboard, RAM, HDD, drive optic dan lain sebagainya, tentu harus tepat sasaran. Selain nantinya akan menghemat budget, tentunya pemilihan hardware yang tepat akan memaksimalkan kinerja dari PC Desktop Anda. Pemilihan processor mungkin bisa dijadikan pedoman, apakah PC Anda akan berjalan sesuai dengan yang Anda inginkan atau tidak. Namun tentunya kinerja suatu PC tidak hanya dinilai dari sebuah processor saja, melainkan diperlukan dukungan dari hardware yang lain, seperti motherboard, VGA card dan RAM. Salah satu komponen yang akan kami kupas kali ini adalah processor. Sudah bukan merupakan hal yang baru lagi memang, jika processor Intel dan AMD selalu dibanding-bandingkan oleh para penggunanya masing-masing. Namun kebanyakan para pengguna selalu membandingkan sebuah processor hanya dari sisi kecepatannya saja, tanpa mempedulikan fungsi-fungsi lain seperti multithread, speed step technology, 3DNow!, dan lain sebagainya. Tak jarang jika kemudian banyak pengguna yang kecewa dengan processor yang dibelinya, karena processor tersebut tidak sesuai dengan yang diinginkan. Entah karena kinerja processor tersebut kurang atau malah kinerjanya terlalu tinggi, sedangkan ia hanya memerlukan PC yang bisa digunakan untuk mengetik dan browsing Internet saja. Hal ini tidak lepas dari peranan sang produsen sendiri, baik Intel maupun AMD yang menciptakan sebuah produk dengan penamaan dan kode-kode yang cukup membingungkan. Paling tidak untuk pengguna yang masih baru atau entry user, penamaan dan kode-kode processor yang ada saat ini cukup membuat mereka bingung. Kita ambil contoh processor AMD dengan Athlon 64 3800+ yang berjalan di 2.4 GHz, dan memiliki L2 cache sebesar 512 KB ber-socket 754, sementara untuk Athlon 64 3700+ ber-socket 939 berjalan di 2.2 GHz, namun memiliki L2 cache yang lebih tinggi, yaitu 1 MB. Anehnya, pada socket 754 terdapat juga Athlon 64 3700+ yang berjalan pada 2.4 GHz, dan memiliki L2 cache 1 MB. Sungguh cukup membingungkan, bukan? Pun untuk pengguna yang sudah sekelas middle user, hal tersebut masih cukup membingungkan. Pada test perbandingan kali ini, total kami memilih enam buah processor dari jajaran Intel dan AMD, empat processor dari Intel dan dua processor dari AMD. Dari Intel, kami memilih processor dari jajaran Pentium 4, yaitu Pentium 4 E 560 3.6 GHz dan Pentium 4 EE 3.4 GHz. Intel Core 2 Duo T6300 dan Core 2 Extreme QX6700 juga kami uji, semuanya menggunakan socket LGA775. Sedangkan dari jajaran AMD, kami memilih Athlon 64 3400+ yang menggunakan socket 939 dan Athlon 64 X2 3600+, yang menggunakan socket AM2. Jika dilihat, sepintas seluruh processor tersebut berada di jajaran mainstream, dan banyak digunakan oleh sebagian pengguna PC, yang tentunya processor tersebut ada di pasaran. Mungkin juga Anda sudah menggunakan salah satu processor tersebut pada PC desktop Anda. Untuk lebih detailnya bisa Anda perhatikan tabel spesifi kasi processor. Kami berharap dengan test perbandingan yang kami suguhkan kali ini, sedikit banyak bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan, manakah processor yang tepat untuk menjadi bagian dari PC Anda, dan mungkin bisa menambah wawasan Anda terhadap bermacam-macam jenis processor yang saat ini ada di pasaran.

Bagaimana Kami Melakukan Test?

Dari keenam processor tersebut, masing masing kami persenjatai dengan komponen pendukung yang sama, atau setidaknya kami anggap sebanding dengan komponen yang lainnya. Perbedaan sesungguhnya lebih pada komponen motherboard yang memang harus berbeda, misalnya processor dengan socket AM2 tentunya tidak kompatibel dengan motherboard bersocket 939.

Hardware Pendukung
Processor Intel yang kami uji kali ini menggunakan hardware pendukung yang
serupa. Motherboard yang dipakai menggunakan chipset i975X, sedangkan khusus untuk processor Intel Pentium 4 EE 3.4 GHz menggunakan motherboard dengan chipset i945. Hal ini lebih dikarenakan tidak kompatibelnya processor tersebut dengan motherboard ber-chipset i975X yang kami gunakan tersebut. Kami menggunakan dua buah RAM DDR2 dengan kapasitas masing-masing 1024 MB (1 GHz), sehingga keseluruhan berjumlah 2048 MB (2 GHz) dengan teknologi dual channel aktif. Khusus untuk processor AMD Athlon 64 3200+ 2GHz bersocket 939, kami menggunakan RAM DDR1 total sebesar 512 MB dengan teknologi dual channel aktif. Selain itu, kami juga menggunakan sebuah video card high end dengan mengusung chipset NVidia 8800GTS, sehingga mampu mendukung test benchmark 3D, dan game-game benchmark dengan hasil yang cukup maksimal.

Software Pendukung
Selain hardware, tentunya dalam melakukan pengujian kami juga dibantu dengan beberapa aplikasi yang tentunya sudah diakui keberadaannya dalam masyarakat luas. Beberapa software tersebut adalah:

WINRAR
Software archive manager yang sangat powerful. Ia bisa mem-backup data
Anda, sekaligus mereduksi ukuran dari e-mail attachment. Selain itu, kemampuannya men-decompress ekstensi RAR, ZIP dan fi le archive lainnya cukup bias diandalkan. Begitu juga kemampuannya melakukan kompresi ke bentuk RAR atau ZIP, sudah tidak perlu diragukan lagi.

PCMAV RC15
Antivirus ciptaan PC Media yang sangat ampuh membasmi berbagai virus lokal
dan jika diintegrasikan dengan CLAMAV, akan menjelma menjadi sebuah antivirus yang powerful. Kebutuhannya akan sedikit resource dari CPU juga menjadi salah satu kelebihan yang lain.

Foxit PDF Reader
Software alternatif pengganti Adobe Acrobat, yang berguna untuk membaca
file berformat PDF. Selain membaca, Foxit juga mampu menciptakan fi le berbentuk PDF. Kebutuhannya akan sedikit resource dari CPU, membuatnya bias bekerja jauh lebih cepat dibandingkan dengan Adobe Reader.

POV-Ray
Singkatan dari Persistence of Vision Raytracer. Software ini digunakan untuk
menciptakan graphic 3D, di mana dalam penerapannya ia juga memiliki SPESIFIKASI Intel Core 2 Extreme QX6700 2.66GHz 2x 2MB 1066MHz FSB
Intel Core 2 Duo T6300 1.86GHz 2MB 1066MHz FSB
Intel Pentium 4 E 560 3.6GHz 1MB 800MHz FSB
Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.46GHz 512KB 1066MHz FSB
AMD Athlon 64 3200+ 2.0GHz 512KB 1066MHz FSB, Socket 939
AMD Athlon 64 X2 3600+ 2.0GHz 2x 256KB 1066MHz FSB, Socket AM2
Tabel Spesifikasi Processor

AMD SYSTEM INTEL SYSTEM
Motherboard MSI K9N Platinum Intel D975XBX Chipset NVIDIA nForce 570 Intel i975X Memory 2x Hyundai Electronics DDR2-SDRAM PC6400 - 1024 Mbytes 2x Hyundai Electronics DDR2-SDRAM PC6400 - 1024 Mbytes Graphic Card ECS GeForce 8800 GTS ECS GeForce 8800 GTS Hard Drive Maxtor 6E030L0 (30 GB, 7200 RPM, Ultra-ATA/133) Maxtor 6E030L0 (30 GB, 7200 RPM, Ultra-ATA/133) Optical Storage LITE-ON LTR-52246S (52x/24x/52x CD-RW) LITE-ON LTR-52246S (52x/24x/52x CD-RW) Sound Card Onboard Onboard Display LG Flatron L1953S 19” LCD Display LG Flatron L1953S 19” LCD Display Operating system Windows XP Professional Build 2600 SP2 Windows XP Professional Build 2600 SP2

Tabel Hardware Pendukung

Intel Vs AMD

kemampuan untuk melakukan benchmark. Pada versi yang kami pakai ini, ada
didalamnya fi tur yang mendukung SMP (symmetric multiprocessing), di mana
rendering bisa dilakukan dalam banyak CPU atau multicore. Fitur ini sangat berguna untuk mengukur seberapa besar kemampuan processor multicore tersebut.

WinAVI Video Converter

Software tools ini digunakan sebagai alat pengonversi fi le berformat video. Selain bekerja secara cepat, ia juga mampu menghasilkan kualitas konversi yang sangat bagus. Hampir seluruh format video bisa dikenali oleh WINAVI, antara lain AVI, MPEG1/2/4, VCD/SVCD/DVD, DivX, XVid, ASF, WMV, RM, QuickTime MOV, dan Flash SWF.

PCMark05

PCMark05 adalah software benchmark untuk mengukur performa dari PC Anda, dan mengetahui kelemahan dan kekurangan dari PC Anda tersebut. Dengan PCMark05, Anda akan mengetahui apa saja dari PC Anda yang perlu diupgrade, ataupun bisa digunakan juga sebagai petunjuk spesifi kasi PC yang ingin Anda beli. PCMark05 mengacu pada hasil tester yang dipakai dalam kalangan industri.

3Dmark06
3DMark06 adalah standar internasional untuk melakukan benchmark performa dari 3D game benchmarking. Aplikasi ini sangat dibutuhkan untuk PC user maupun gamers. 3DMark06 menggunakan advanced real-time 3D game workloads untuk mengukur performa PC dengan menggunakan DirectX 9 3D graphic test, CPU test, dan fi tur 3D test. 3DMark06 test memiliki fi tur HDR/SM3.0 graphic test, SM2.0 graphic test, AI dan physics yang mampu dijalankan pada single dan multiple cores dari sebuah processor

CPU.
Seluruh software tersebut kami nilai mampu mewakili kinerja dari masingmasing processor yang akan kami test. Sehingga kami percaya bahwa hasil yang diperoleh adalah benar-benar akurat. Klasifikasi test Dalam test tersebut kami mengklasifi kasikan performa processor tersebut menjadi 5 bagian, yaitu:

Office Productivity
Pada pengetesan ini kami melakukan 3 tahapan test. Pertama, dengan menghitung kecepatan konversi dari fi le doc (word) ke bentuk PDF, tentunya de ngan penggunakan third party tools (Foxit PDF Reader). Perlu dicatat di sini, kami menggunakan MS-Offi ce 2002. File yang kami gunakan berformat .doc dengan besar 4.73 MB, dan memiliki 158 halaman. Kedua kami melanjutkan dengan kecepatan kompresi beberapa file audio
dengan jumlah total 234 MB, dengan setting best compression. Aplikasi yang kami gunakan kali ini adalah WINRAR. Tahap yang terakhir kami melakukan kecepatan scanning terhadap drive C: yang memiliki 19172 fi les dan 1559 folders, dengan menggunakan sebuah antivirus terbaik di dunia. Siapa lagi kalau bukan PCMAV RC15.

Multithread Application Test
Untuk pengetesan dengan klasifikasi ini, kami melakukan dengan dua tahapan test. Pertama, kami menggunakan aplikasi freeware yang disebut dengan POV-Ray di mana aplikasi ini mampu melakukan rendering dengan cukup akurat, dan memberikan hasilnya dalam bentuk PPS (Pixel Per Second), dan Loading time. Kedua, kami melakukan hal yang cukup ”gila” menurut kami, yaitu dengan mencoba menjalankan beberapa aplikasi yang memerlukan cukup banyak source processor secara bersamaan. Hal ini bisa berisiko menjadikan PC menjadi frezee (hang), karena processor tidak mampu me-load aplikasi tersebut secara bersamaan. Kami menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan, yaitu: konversi fi le audio .ASF ke fi le audio .AVI dengan
menggunakan WinAVI Video Converter, konversi fi le .doc ke bentuk PDF, kompresi file sebanyak 234 MB dengan WINRAR. Ketiga aplikasi tersebut kami jalankan bersamaan, ditambah dengan kami menonton video klip konser musik dari grup band Dream Theater. Khusus untuk pengujian ini, kami hanya ingin mengetahui seberapa besar CPU load yang digunakan, dengan memanfaatkan fungsi Windows task manager.

Multimedia Test

Multimedia test terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, kami melakukan konversi yang cukup “ringan” menurut kami, yaitu mengonversi fi le klip video berekstensi .ASF sebesar 35.7 MB men- * Lebih kecil lebih baik AMD Athlon 64 X2 3600+ 32.7s 3m 10s 12m 34s AMD Athlon 64 3200+ 29.9s 3m 42s 12m 44s 0 100 200 300 400 500 600 700 800 FOXIT (Word to PDF) WINRAR PCMAV RC15 Tabel 2. (Offi ce Productivity AMD) Intel Core 2 Extreme QX6700 12.5s 2m 32s 13m 6s

Intel Core 2 Duo T6300 16.9s 3m 10s 17m 17s Pentium 4 E 560 3.6GHz 17.7s

3m 18s 19m 6s Pentium 4 EE 3.4GHz 24.8s 3m 52s 17m 50s 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1200 FOXIT (Word to PDF) WINRAR PCMAV RC15 * Lebih kecil lebih baik Tabel 1. (Offi ce Productivity Intel)

jadi sebuah file berekstensi .AVI sebesar 72.7 MB. Sedangkan untuk tahap berikutnya adalah mengonversi 8 buah fi le klip video dengan total berjumlah 225 MB, menjadi sebuah format DVD dengan kapasitas 1.42 GB. Aplikasi yang kami gunakan untuk melakukan konversi adalah menggunakan WinAVI Video Converter 7.1. Skor yang kami hitung adalah kecepatan dari masingmasing processor dalam melakukan tugas konversi yang sama.

Sintetic Test
Tentunya Anda sudah tidak asing lagi mendengar sintetic test, karena memang sering kami singgung pada pengetesan hardware yang ada pada PC Media. Kami melakukan dua macam sintetic test, yaitu dengan menggunakan aplikasi PCMark05 dan 3Dmark06. Dari kedua aplikasi tersebut akan diketahui sampai dimanakah sebenarnya secara keseluruhan, processor yang sedang ditest tersebut mampu bekerja. Skor yang kami ambil dari test sintetic test tersebut adalah PCMark05 rating, PCMark05 CPU rating, 3Dmark06 rating, dan 3Dmark06 CPU rating.

Game Test
Tentunya tak ketinggalan untuk test yang terakhir adalah game test. Di mana kami juga menggunakan dua tahapan test yang berbeda, yaitu test menggunakan game Quake 3 yang memang memiliki kualitas 3D dan grafi s yang kurang (terbatas), dan Quake 4 yang memang memiliki kualitas 3D dan grafis yang jauh lebih lengkap. Yang kami nilai adalah kinerja dari masingmasing processor ketika sedang digunakan untuk bermain game, baik dengan game yang memiliki kemampuan 3D dan grafi s terbatas, dan game-game sekarang yang memerlukan video card dengan fi tur 3D dan grafi s lebih baik.

The Result
Hasil dari beberapa pengujian yang kami lakukan disusun dalam bentuk tabel grafi k, yang menunjukkan perbandingan kinerja yang diperoleh, baik dari jajaran processor Hasil CPU load ketika menjalankan multithread applicaton. Atas, kiri ke kanan : AMD Athlon 64 3200+, AMD Athlon 64 X2 3600+, Intel Core 2 Duo T6300. Bawah, kiri ke kanan : Intel Core 2 Extreme QX6700, Intel Pentium 4 E 3.6GHz dan Intel Pentium 4 EE 3.46GHz. 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 Loading Time Pixel Per Second (PPS) Tabel 3. (POV-Ray Benchmarks Intel) Intel Core 2 Extreme QX 6700 Intel Core 2 Duo T6300 Pentium 4 E 560 3.6GHz Pentium 4 EE 3.4GHz 153pps 105pps 99pps 106pps 16m 04s 23m 26s 24m 45s 23m 12s Loading Time Pixel Per Second (PPS) Tabel 4. (POV-Ray Benchmarks AMD) AMD Athlon 64 X2 3600+ AMD Athlon 64 3200+ 76pps 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 76pps 32m 24s 32m 25s



AMD ataupun processor Intel. Hasil pengujian diklasifi kasikan sebagai berikut:

Office Productivity
Dari tabel 1, terlihat perbedaan yang cukup signifi kan antara waktu yang dihasilkan oleh processor Quad core dengan dual core, maupun yang single core. Perbedaan terlihat jelas pada processor Quad core, dengan processor lainnya. Namun untuk processor dual core, rupanya perbedaan yang terlihat tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan pentium 4 E 560 3.6 GHz. Dengan begitu, bisa diketahui bahwa kinerja processor dual core hamper sama dengan kinerja processor Pentium 4 560 3.6 GHz. Pada tabel 2 menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu jauh terlihat di antara kedua processor AMD tersebut. Meskipun sama-sama menyandang nama Athlon 64,
namun salah satu processor-nya sudah menggunakan teknologi dual core sehingga memang seharusnya perbedaan akan cukup signifi kan. Namun pada saat pengetesan, malah terjadi kejadian yang cukup menggelikan. Kemampuan processor Athlon 64 dalam melakukan konversi dari word ke pdf lebih cepat dibandingkan Athlon 64 X2, begitu juga dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan scanning virus menggunakan PCMAV RC15.

Multithread Application
Pada tabel 3 terlihat kemampuan processor dalam menangani multiaplikasi atau yang dikenal dengan multihread application. Terlihat kemampuan Quad core processsor memang meninggalkan jauh disbanding kemampuan dual core, maupun Pentium 4. Bahkan CPU load yang diperlukan hanya sebesar 84% dari total kemampuan CPU.
Berbeda dengan processor yang lain, yang memerlukan 95% - 100% dari kemampuan CPU untuk bisa menjalankan test multithread application tersebut. Pada tabel 4 terlihat, meskipun sangat kecil sekali, namun kemampuan processor Athlon 64 X2 masih lebih bagus dibandingkan Athlon 64. Nyaris berimbang malah kalau menurut kami, jika melihat nilai yang dihasilkan dari software benchmark POV-Ray. Perbedaan bisa dilihat dari CPU load yang digunakan keduanya, Athlon 64 X2 hanya memerlukan 95%, sedangkan Athlon 64 membutuhkan 100% kemampuan CPU.

Multimedia Test
Kemampuan processor dari jajaran Intel untuk melakukan konversi file berjenis video klip diuji di sini, mulai dari fi le tunggal berekstensi ASF, sampai dengan multi file dari segala jenis ekstensi dijadikan ke dalam format DVD. Hasilnya bisa Anda lihat dengan jelas bahwa pada masingmasing generasi processor menghasilkan skor yang berbeda-beda. Jika dilihat, per- Intel Core 2 Extreme QX6700 1m 15s 7m 6s Intel Core 2 Duo T6300 1m 59s 9m 50s Pentium 4 E 560 3.6GHz 2m 39s 10m 59s Pentium 4 EE 3.4GHz 2m 38s 11m 23s 0 100 200 300 400 500 600 700 800 Convert ASF to AFI Any Files to DVD Format * Lebih kecil lebih baik Tabel 5. (Multimedia Test Intel) AMD Athlon 64 X2 3600+ 2m 11s 11m 47s AMD Athlon 64 3200+ 3m 31s 14 10s 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Convert ASF to AFI Any Files to DVD Format * Lebih kecil lebih baik Tabel 6. (Multimedia Test AMD) Intel Core 2 Extreme QX 6700

Intel Core 2 Duo T6300 Pentium 4E 560 3.6GHz Pentium 4EE 3.4GHz0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 PCMark05 Rating PCMark05 CPU 3DMark06 Rating 3DMark06 CPU * Lebih besar lebih baik Tabel 8. (Sintetic Test Intel) 7280 8460 9831 3892 5003 4695 7753 1585 4340 4366 5860 2656 4501 4481

5281 767 PCMark05 Rating PCMark05 CPU 3DMark06 Rating 3DMark06 CPU * Lebih besar lebih baik Tabel 9. (Sintetic Test AMD) AMD Athlon 64 X2 3600+ 4769

4105 7070 1539 AMD Athlon 64 3200+ 3590 29215367 794 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 Cover Story

bedaan memang cukup signifi kan antara keempat jenis processor ini, yang paling cepat melakukan konversi adalah processor quad core, sedangkan yang paling lambat adalah processor Pentium 4 EE 3.4 GHz. (Lihat tabel 5). Di antara kedua processor AMD ini, sangat terlihat perbedaan hasil dari Athlon 64 X2 dan Athlon 64. Sangat jauh malah, kalau bisa kami berterus terang. Uniknya jika dibandingkan dengan processor Intel Quad core, kemampuan Athlon 64 X2 dalam mengonversi fi le menjadi bentuk DVD lebih bagus. Cukup aneh, mengingat Quad core memiliki 4 inti, sedangkan Athlon 64 X2 hanya 2 buah inti. (Lihat tabel 6).

Sintetic Test
Pada tabel 7 terlihat skor yang biasa kami gunakan sebagai acuan untuk seluruh pengujian di lab. PC Media. Sudah kami perkirakan sebelumnya bahwa processor quad core yang kami uji kali ini mampu memperoleh nilai paling baik. Dibandingkan dengan processor core 2 duo dan Pentium 4, seluruh kemampuan baik PCMark05 maupun 3DMark06, mengungguli kedua jenis processor tersebut. Perbedaannya juga sangat jauh di antara ketiganya. Hampir sama dengan jajaran processor dari Intel, processor AMD juga mengalami hal yang serupa. Meskipun kedua processor AMD tersebut memiliki clock yang sama, yaitu 2.0 GHz, namun performa Athlon 64 X2 jauh lebih bagus dibandingkan dengan Athlon 64. Hal ini juga sudah kami prediksikan sebelumnya bahwa Athlon 64 X2 akan lebih baik dibandingnya “kakaknya” tersebut, yaitu AMD Athlon 64 3200+. Lengkapnya bisa Anda lihat pada tabel 8.

Game Test

Dari hasil game test yang bisa dilihat pada tabel 9, terlihat secara jelas seberapa cepat kemampuan dari processor tersebut. Tentu untuk hasilnya, terlihat processor Intel core quad merajai untuk jajaran processor Intel, baik itu pada game Quake 3 yang kebutuhannya akan kinerja processor tidak terlalu banyak, maupun pada game Quake 3 yang memerlukan resource CPU dan VGA yang cukup tinggi. Berbeda dengan Intel, processor AMD malah memiliki skor yang hampir sama antara dua processor yang diuji. Perbedaan tetap masih ada, namun tidak signifi kan. Untuk test kali ini, nilai tertinggi dipegang oleh Athlon 64 X2. (Tabel 10)

Kesimpulan
Dari beberapa hasil pengujian yang sudah kami lakukan, bisa ditarik kesimpulan bahwa processor dengan multi core-Dual core ataupun Quad core memiliki kemampuan kinerja yang lebih, jika dibandingkan dengan processor ber-core tunggal. Hal tersebut bisa dipahami, karena memang processor dual core atau quad core memiliki jumlah core yang lebih banyak, ditambah dengan L2 Cache yang lebih besar. Ambil contoh untuk Intel Core 2 Extreme (quad core) memiliki L2 cache 4 MB, Intel Core 2 Duo L2 cache-nya 1 MB, sedangkan Pentium 4 hanya memiliki L2 cache sebesar 512 KB. Khusus untuk processor AMD yang kami uji kali ini memang memiliki kinerja yang hampir seimbang, meskipun salah satu processor-nya sudah menggunakan dual core. Hal tersebut dikarenakan clock processor yang dimiliki keduanya memang sama, yaitu 2.0 GHz dan L2 cache yang sama, yaitu 1 MB. Meskipun processor yang memiliki core lebih dari satu memiliki kinerja yang lebih baik, namun yang perlu Anda ingat, seberapa perlu Anda memiliki processor dengan core dual atau quad. Mengingat harga yang harus Anda bayar akan jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan processor yang hanya memiliki single core.
Untuk kali ini, perbandingan dimenangkan oleh processor dari jajaran Intel. Meskipun tidak secara telak, namun sebagian besar pengujian menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibanding dengan processor AMD. Dalam hal ini, kami membandingkan antara processor Intel Core 2 Duo dan AMD Athlon 64 X2. Saran dari kami , ukur terlebih dahulu sampai seberapa penting Anda memerlukan sebuah processor multi core. Aplikasi apa saja yang nanti digunakan, dan untuk kegiatan apa Anda menggunakan CPU tersebut. Hal itu tentunya juga masih harus ditambah dengan seberapa besar budget Anda untuk menebus processor dengan core lebih dari satu. Jika Anda memang benar-benar memerlukannya, maka memang tidak ada salahnya Anda membeli processor dengan core lebih dari satu. Jika tidak, kamisarankan untuk tetap menggunakan processor dengan core tunggal saja, di mana selain harganya jauh lebih terjangkau, hampir seluruh aplikasi yang ada di pasaran memiliki kompatibilitas terhadap processor jenis ini. Perlu Anda ingat bahwa developer aplikasi masih jarang yang mengembangkan aplikasinya, khusus untuk platform multi core._ AMD Athlon 64 X2 3600+ 336.93fps 36.9fps AMD Athlon 64 3200+ 327.10fps 12.9fps 0 50 100 150 200 250 300 350 400 * Lebih besar lebih baik

Quake 3 Demo001 (1024x764) 32 bit Quake 4 HOC Demo Ultra quality Tabel 10. (Game Test AMD) Intel Core 2 Extreme QX6700 687.33fps 54.6fps Intel Core 2 Duo T6300 447.60fps 41.5fps Pentium 4 E 560 3.6GHz 377.07fps 35.5fps Pentium 4 EE 3.4GHz 513.73fps 37.4fps 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700

Quake 3 Demo001 (1024x764) 32 bit Quake 4 HOC Demo Ultra quality * Lebih besar lebih baik Tabel 9. (Game Test Intel)

Pengertian & Jenis-jenis Prosessor

Pengertian dan Jenis Processor

processorProcessor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor.

Prosesor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang processor1ukurannya sudah mencapai Gigahertz (GHz). Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel. Bagian dari Prosesor Bagian terpenting dari prosesor terbagi 3 yaitu :

  • Aritcmatics Logical Unit (ALU)
  • Control Unit (CU)
  • Memory Unit (MU)

Sejarah Perkembangan Mikroprocessor

Dimulai dari sini :

1971 : 4004 Microprocessor

Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.

1972 : 8008 Microprocessor

Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.

1974 : 8080 Microprocessor

Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan

1978 : 8086-8088 Microprocessor

Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.

1982 : 286 Microprocessor

Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.

1985 : Intel386™ Microprocessor

Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004

1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor

Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.

1995 : Intel® Pentium® Pro Processor

Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.

1997 : Intel® Pentium® II Processor

Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.

1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor

Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.

1999 : Intel® Celeron® Processor

Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.

1999 : Intel® Pentium® III Processor

Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.

1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor

Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.

2000 : Intel® Pentium® 4 Processor

Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.

2001 : Intel® Xeon® Processor

Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.

2001 : Intel® Itanium® Processor

Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).

2002 : Intel® Itanium® 2 Processor

Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium

2003 : Intel® Pentium® M Processor

Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.

2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors

Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.

2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets

7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.

2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz

Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.

2005 : Intel Pentium D 820/830/840

Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.

2006 : Intel Core 2 Quad Q6600

Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )

2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220

Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)

Dual Core? & Core2Duo?

1. Dual core
--->prosesor yang mempunyai dua inti
setiap procie tu ada inti procienya,sering disebut dgn sebutan core.Jd benernya procie yg kita bayangkan tu intinya nggak segeda yg kita bayangkan. Paling hanya segede kuku kita doang. Nah,jika inti dari procie itu ada dua,maka procie tsb bisa disebut sbg procie dual core. Tidak memandang bahwa itu buatan intel ato AMD. Sering kali ini disalah artikan dengan procie Pentium Dual Core dari Intel.
Liat nih gambaran dari sebuah core,kuambil dr AMD K7 krn masih keliatan corenya
570) {this.width=570}" style="" onclick="javascript:window.open('http://students.stttelkom.ac.id/web/weblogs/upload/68/584139997477f19b4a81c1.jpg')" title="http://students.stttelkom.ac.id/web/weblogs/upload/68/584139997477f19b4a81c1.jpg">
liat di bagian tengahnya kan ada kotakitem kecil,ya itu namanya core

Contoh dari procie dual core adalah Pentium D (model 6xx,8xx,9xx),Pentium Dual Core (model E2xxx),Core Duo,dan Core2Duo untuk Intel
Athlon 64 X2,Athlon 64 FX60-64 untuk AMD

Pentium D
Mungkin banyak yg ngira bahwa D pada procie tsb adalah sebutan untuk Pentium Dual Core. Salah! Itu singkatan dr Desktop. Jd nggak semua pentium D itu adalah procie dual core. Yang dual core hanya Pentium D model 6xx,8xx (Core Smitfield,90 nm),dan 9xx (core presler,65 nm).
Semua procie yg berlabel Pentium D,masih menggunakan arsitektur netburst yg digunain core prescott.Yang akhirnya penyakit dari netburst juga ikut seperti boros daya,panas,nggak efisien,dsb. Sampe2 ada yg bilang klo Pentium D tu bisa buat manggang telor! Very Happy (gmn nggak bisa manggang,wong pake heatsink biasa aj suhu bisa mencapai 70 lebih)
Herannya waktu itu masih banyak aj yg beli ni procie,padahal waktu itu Athlon 64 X2 dah murah.Kepancing ma label Pentium nya kali... (biasalah user awam Very Happy)
Dual core pada procie ini masih "palsu". Artinya Intel hanya menggabungkan dua buah core menjadi satu. Beda dgn X2 yg real dual core. Ditambah lagi untuk akses ke core "sebelahnya" masih harus melalui chipset. Nggak mengherankan procie ini mbutuhin listrik yg bejibun (bisa sampe >250W lo). .Akibatnya jelas,performa dr Pentium D benar2 jeblok. Saranku nggak usah beli procie ini klo ditawarin. Pernah gw liat dr brosur ad yg nawarin procie Pentium D dgn clock speed 3 GHz. Jgn ketipu,procie ini nggak ada apa2nya dibanding E2xxx.

Pentium Dual Core
Ini procie yg dibikin oleh intel waktu Juni 2007 kemarin. Procie ini mempunyai arsitektur yang sama dengan Core2Duo E4xxx,hanya saja L2 cachenya dipotong 1/2 menjadi hanya 1 MB saja. Sebenarnya procie ini digunakan untuk melawan Athlon 64 X2. Hanya saja krn pada procie Intel pemotongan cache itu sangat berpengaruh,akhirnya secara default procie ini masih dilibas oleh Athlon 64 X2. Satu hal yg sangat menarik dari procie ini adalah bahwa procie ini sangat mudah untuk di overlock walo harus membutuhkan mobo dan RAM yg lumayan mahal.
Contoh: Intel Pentium Dual Core E2140,2160,2180

Core 2 Duo
Procie ini sudah berarsitektur Core. Sama spt E2xxx. Untuk seri E4xxx cachenya sebesar 2 MB. Sedangkan E6xxx sebesar 4 MB. Core yg digunakan biasanya adalah Conroe yg seharusnya mempunyai cache 4 MB. Jd Core2Duo yg "asli" adalah Core2Duo E6xxx. Kinerjanya sangat baik.Clock Speed 1,8 GHz dr procie ini sanggup mengalahkan Pentium D 3 GHz dgn mudah. Procie ini juga mempunyai kelebihan yg sama dgn saudaranya yaitu gampang banget dioverclock. Jangan heran procie ini bisa ditarik sampe 3 GHz ke atas dgn gampang.
Contoh: E4300,E4500,E6600,dsb

Procie dgn arsitektur core mempunyai L2 yg shared,artinya setiap core mempunyai L2 cache yg sama dgn core lain. Beda kan pada Pentium D yg mempunyai cache sendiri2 tiap corenya. Dan lagi tiap core dapat berkomunikasi scr langsung.
Liat gambar yg kubikin
570) {this.width=570}" style="" onclick="javascript:window.open('http://students.stttelkom.ac.id/web/weblogs/upload/68/555622374477f2525ec35d.jpg')" title="http://students.stttelkom.ac.id/web/weblogs/upload/68/555622374477f2525ec35d.jpg">

Bedanya trus apaan?
Gini.Data yg biasanya ada pada komputer desktop biasanya adalah data repetitif. Artinya sering berulang. Kalo cachenya terpisah,maka tiap core akan ada kemungkinan mempunyai cache yg berbeda. Istilahnya tu Core1 dgn core2 nggak bekerja sama.Padahal siapa tau data yg mau diambil core 2 ada pada cache core 1,dan sebaliknya. Akhirnya nggak efisien krn harus ngambil dr memori.
Pada arsitektur core,hal ini ditangani dengan membuat cache yg sama.
Oleh karena itu,pemotongan cache akan sangat mempengaruhi kinerja dari procie. Liat aj E2xxx yg cachenya dipotong 1/2 dr E4xxx. Kinerjanya bisa turun sampe 15-20%.
Ditambah lagi sejak dulu Intel memakai pipeline yg panjang (sampe 30 tahap lebih). Akibatnya besar dari cache juga sangat mempengaruhi.

Pada Athlon 64 masih memakai cache yg terpisah antar core.
570) {this.width=570}" style="" onclick="javascript:window.open('http://students.stttelkom.ac.id/web/weblogs/upload/68/1869798385477f25f082783.jpg')" title="http://students.stttelkom.ac.id/web/weblogs/upload/68/1869798385477f25f082783.jpg">
tp kok kinerjanya masih bagus?
Hal ini krn pada Athlon 64,sudah ada yg namanya IMC (integrated memory controller) shg procie dapat langsung mengakses RAM tanpa melalui chipset terlebih dulu. Akibatnya latency yg terjadi sangat kecil. Inilah yg menyebabkan pemotongan cache dr 1 MB ke 512 KB (pd Windsor pas pindah ke Brisbane dulu) hanya mempengaruhi kinerja sebesar 5% saja.
Ditambah lagi arsitektur dr Athlon 64 dan keluarganya merupakan FPU monster (Floating Point Unit),shg mengolah data FP sangat kencang. Intel saja kalah dalam masalah FPU.

Cache yg terpisah antar core,sangat berguna saat mengakses data random. Ini sering terjadi pada server yg sering mengakses data random.Makanya keluarga Athlon 64 ( K8 ) dan Phenom (K10) biasanya sangat bagus digunakan sbg server. Ini teruji waktu Phenom keluar. Di platform server AMD Barcelona membantai Intel Xeon yg berbasis Penryn (FSB sudah 1666MHz).Tp waktu di desktop (Phenom) malah Phenom yg dibantai Core2Quad.
Ini karena prosesor Core berbasis dari prosesor mobile (laptop) yg mempunyai data repetitif sedangkan Athlon 64 berasal dari platform server yg sering mengolah data random. Platform yg ada di desktop jg belum siap. Contohnya adalah chipset dan OS. Windows belum support untuk real quad core spt Phenom. Core2Quad sendiri masih gabungan dari dual core,belum real quad core. Ntah kapan windows bakal support real quad core.
Sedangkan dari chipset,belum mendukung untuk mensupport beberapa way memori spt di server yg bisa sampai 8 way sekaligus,shg bisa mengambil data dr memori 8 jalur sekaligus.

Tips Memilih Processor & Mainboard serta merakitnya

Memilih Processor & Mainboard itu kadang-kadang ribet karena terlalu banyak merek & tipe yang beredar di pasaran. Simak artikel kami berikut ini sebagai panduan bagi anda untuk memilih Processor & Mainboard yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Bagaimana Memilih Processor?

Meski di pasaran ada banyak merk processor yang banyak beredar, namun kami mencoba menyempitkan pilihannya dengan membaginya menjadi dua bagian. Hal ini berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan. Bagian yang pertama adalah processor Intel Pentium 4 family dan yang kedua AMD Athlon 64 Family.

Kedua merk processor tersebut merupakan merk yang paling banyak dicari dan digunakan oleh kebanyakan orang dan keduanya memiliki beberapa fitur yang cukup berbeda. Di antaranya adalah Intel menggunakan long instruction pipelines yang didesain menghasilkan skala kecepatan clock supertinggi. Sedangkan pada AMD sendiri tidak menggunakan fitur tersebut, melainkan lebih menggunakan fitur shorter Instruction pipelines yang menghasilkan efisiensi yang baik namun sayangnya tidak bisa menghasilkan skala kecepatan yang tinggi. Untuk kalangan umum pastinya kedua hal tersebut akan membingungkan, karenanya kami akan mencoba menjelaskan bagaimana kelebihan dan kerurangan dari masing-masing merk processor.

Intel Pentium 4 Family
Biasa disebut Pentium 4. Meski dalam satu keluarga namun memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Demikian juga dengan socket yang digunakan. Versi terbanyak yang digunakan Pentium 4 adalah menggunakan socket 478. Pada versi terbarunya telah menggunakan socket LGA 775 untuk mendukung beberapa motherboard keluaran terbaru.

Prescott
Merupakan generasi pertama Pentium 4 yang memiliki 1 MB L2 cache dan memiliki kecepatan 3,8 GHz. Namun, pada processor ini memiliki kendala yang cukup signifikan, yaitu memiliki panas yang cukup tinggi. Dan processor ini belum mendukung operating system dan aplikasi 64-bit. Segi baiknya, processor ini memang memiliki kinerja yang baik untuk menunjang kebutuhan multiaplikasi dan gaming.

Pentium 4 Extreme Edition
Merupakan jajaran processor premium dari Intel, untuk CPU desktop PC. Yang terbaru juga telah menggunakan socket LGA 775 dan berjalan di atas 3,46 GHz dengan fitur 512 K L2 cache ditambah dengan 2 MB L3 cache dan FSB sebesar 1066 MHz. Ia juga tersedia dalam versi 64-bit CPU.

Pentium D
Keluarga CPU Intel yang memiliki arsitektur dual-core. Beberapa seri yang sudah tersedia, di antaranya Pentium D 840, 830, dan 820 yang memiliki clock dari 2,80 sampai 3,20 GHz dengan FSB 800 MHz. Dengan L2 cache yang dimilikinya 2×1 Mb. Dengan dual-core, diharapkan mampu melakukan pemrosesan data dengan waktu yang lebih singkat. Selain itu, processor ini telah dilengkapi dengan EMT64T (Extended Memory 64 Technology) yang mendukung operating system dan aplikasi 64-bit.

Jika Anda tertarik untuk membeli processor keluaran Intel, agaknya jajaran processor Pentium D adalah pilihan ideal. Dual-core dan dukungan 64-bit menjadi alasan utama. Karena ke depannya semua aplikasi dan operating system akan menggunakan 64-bit. Di samping harga jual processor ini terbilang cukup relevan, yaitu sekitar US$279.

AMD Athlon 64 Family
AMD memiliki tiga jenis processor dengan performa yang berbeda. Yaitu, Athlon 64 dan FX Series, juga Sempron. Meski dari ketiganya memiliki basic teknologi yang sama, namun beberapa fitur dan harga yang ditawarkan memiliki perbedaan yang cukup berarti.
Pada dasarnya, processor AMD Athlon 64 mampu menghasilkan kecepatan yang tinggi terhadap aplikasi yang menggunakan banyak floating point dan kebutuhan bandwidth yang besar. Mengapa demikian?

AMD Athlon 64
Pada processor ini memiliki dua versi. Versi yang pertama yang masih menggunakan memory single-channel. Yaitu Athlon 64 yang menggunakan socket 75. Sedangkan yang kedua menggunakan socket 939 dan sudah memiliki teknologi memory dual-channel. Untuk harga, sudah barang tentu Athlon 64 754 memiliki harga yang lebih murah dibanding 939. Keduanya memiliki L2 cache sebesar 1 MB, sedangkan untuk kecepatan yang ditawarkan beragam, mulai dari 2,4 GHz sampai dengan 3,0 GHz.

Athlon 64 FX
Processor ini merupakan processor yang paling tepat untuk menunjang para gamer, karena selain dilengkapi dengan L2 cache sebesar 1 MB dengan kecepatan terendah yang ditawarkan sebesar 2,6 GHz. Pada processor keluaran AMD baik Athlon 64 ataupun Athlon 64 FX sudah mendukung aplikasi dan operating system 64-bit. Dan kini AMD telah mengeluarkan processor dualcore, yaitu AMD Athlon 64 X2, masih menggunakan socket 939.

Core Logic Chipset

Seperti yang telah kami sebutkan di awal, salah satu bagian untuk memilih motherboard selain menentukan processor yang digunakan, core logic chipset juga bagian yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan. Mengapa demikian?

Jika diumpamakan sebuah motherboard adalah kota, maka core logic chipset merupakan pemerintah local yang melakukan pengaturan alur informasi. Chipset memiliki tugas yang amat vital. Ia akan memerintahkan apa yang harus dilakukan oleh port USB, juga menentukan seberapa cepat system mengakses memory. Dengan demikian fungsi dari core logic chipset sangatlah penting untuk menunjang kinerja komputer.

Sekarang ini, beberapa motherboard menggunakan dua skenario yang cukup berbeda. Skenario pertama adalah motherboard yang didesain untuk processor Intel Pentium 4. Masih mengadopsi cara lama, yaitu menggunakan memory controller yang tertanam di dalam chipset nortbridge.

Pada skenario ini, chipset pada motherboard bertugas sekaligus sebagai memory controller yang merupakan mesin pengontrol untuk mengatur semua kebutuhan yang ada. Memory controller terletak di dalam chipset northbridge yang berada dengan jarak yang relatif tidak terlalu jauh dari processor. Tujuannya untuk menghasilkan bus bandwidth memory yang besar.

Skenario yang kedua adalah motherboard untuk AMD Athlon 64, Athlon 64 FX dan Athlon 64 X2 yang memiliki perbedaan jauh dengan Intel. Pada motherboard AMD Athlon 64, memory controller tidak lagi terdapat pada nortbridge chipset, melainkan dipindahkan ke dalam processor.

Pada kondisi ini, bus memory controller bisa sama cepat dengan kecepatan core processor. Dengan demikian, menjadikan sebuah pasangan gigahertz yang cepat sehingga mampu menghasilkan kinerja yang jauh lebih cepat ketimbang skenario yang pertama.

Namun,ini bukan merupakan kemenangan secara mutlak, karena besarnya performa yang dimiliki oleh AMD memiliki kekurangan dalam fleksibilitas.

Intel memang memiliki fleksibilitas yang cukup baik. Contohnya jika Anda sekarang membeli processor Intel Pentium 4, Anda bisa menggunakan processor tersebut pada motherboard yang menggunakan DDR400. Demikian juga untuk motherboard DDR2/800
bahkan untuk motherboard DDR3, yang akan segera diluncurkan.

Hal tersebut tidak terjadi jika Anda menggunakan processor AMD Athlon 64 ataupun 64 FX karena controller-nya terikat pada satu teknologi memory saja. Sehingga Anda harus menyesuaikan memory yang Anda gunakan sesuai dengan controller yang terdapat secara terintegrasi di dalam processor.

Itulah salah satu alasan kenapa sampai sekarang ini AMD masih mengadopsi teknologi memory DDR 400. Karena selain ingin tetap memberikan fleksibilitas terhadap konsumennya, AMD juga beranggapan kemampuan bandwith memory yang dihasilkan DDR 400 masih mampu menangani semua kebutuhan proses computing saat ini.

Meskipun semua chipset mengacu pada memory controller, namun core logic chipset sendiri memiliki beberapa fungsi yang sangat penting. Yaitu performa USB, harddisk, dan seberapa cepat PCI dan VGA slot (AGP atau PCIe x16) dapat mentransfer data.

Perkembangan Chipset Terakhir

Intel
Untuk Intel sekarang ini telah meluncurkan motherboard dengan chipset 955X dan 945P yang mendukung DDR2/667, dan secara tegas meninggalkan DDR400. Namun pada chipset ini, hal yang paling diunggulkan adalah kemampuan chipset mendukung fitur dual-core processor.

nVIDIA
Setelah sebelumnya sempat berseberangan dengan Intel, kini chipset nVIDIA bisa bersanding dengan processor Intel. Dengan mencoba mengeluarkan chipset terbarunya yaitu nVIDIA nForce4 Intel Edition. Chipset serupa sebelumnya hadir untuk basis Athlon 64. Pada chipset tersebut telah mendukung teknologi SLI dan dilengkapi dengan SATA 3 GB juga Firewall. Namun sayangnya, belum ada kepastian dari nVIDIA, mengenai dukungan chipset tersebut untuk dual-core processor.

VIA
Meski produsen yang satu ini terbilang lambat mengembangkan teknologi ketimbang kedua produsen yang telah kami sebutkan di atas, namun VIA telah mengeluarkan VIA PT984 Pro. Keunikan chipset ini adalah dapat menjalankan video card PCI Express x16 juga AGP 8x. Keduanya dapat berjalan secara simultan dan mendukung dual monitor. Namun, hal tersebut berbeda dengan SLI. Karena pada konfigurasi SLI, mampu membagi
bandwidth data dari dua buah video card. Selain itu, VIA memberikan dua pilihan memory yaitu DDR400 dan DDR2 667 sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhannya.

Setelah sebelumnya kami berikan beberapa tip untuk memilih processor, maka kami akan memberikan juga kepada Anda bagaimana memilih chipset yang tepat.

- Hal pertama yang Anda harus perhatikan adalah jenis chipset yang digunakan. Jangan terkecoh dengan nama-nama produk yang unik. Beberapa produsen sengaja menggunakan nama yang unik untuk menarik pembeli. Namun tidak jarang hasil dan kinerja yang dimilikinya kurang sesuai dengan namanya.

- Perhatikan kecepatan interkoneksi antara chipset northbride dengan southbridge. Kecepatannya minimal menggunakan 133 MB/s. Beberapa produk terbaru sudah bisa mencapai 2 GB/s. Mana yang harus dibutuhkan, itu adalah sebuah pertanyaan yang sulit. Untuk kebutuhan ‘normal’ 800 MB/s hingga 1 GB/s terbilang cukup memadai. Anda juga butuh pertimbangan untuk konfigurasi chipset jika ada 4 PCI Express X1 dalam sebuah sourthbridge, Anda akan membutuhkan 1-2 GB/s koneksi untuk mendukung bandwidth yang sesuai, namun jika hanya ada X1 jalur yang terhubung langsung ke northbridge, maka interkoneksi tersebut belum Anda butuhkan.

- Perhatikan chipset southbrigde, produsen motherboard dapat dengan mudah menukar chipset tersebut dengan chipset yang lain. Dan jika hal tersebut terjadi, maka beberapa fitur yang dimiliki akan lebih sedikit dan terbatas. Karenanya Anda harus memperhatikan
dengan benar.

- Sama halnya dengan memilih motherboard, untuk memilih chipset yang tepat Anda juga membutuhkan second opinion untuk memberikan referensi yang tepat. Karenanya Anda bisa mendapatkan dari beberapa review pada media tentang chipset tersebut agar Anda tidak menyesal di kemudian hari.

Setelah semuanya kami jelaskan, maka tinggal Anda yang menentukan pilihan dan selamat membangun komputer baru. Semoga dengan panduan ini, Anda tidak terjebak dalam memilih.

TIPS PEMASANGAN MOTHERBOARD

Memasang motherboard bukanlah sesuatu yang sulit. Tidak diperlukan ijasah ataupun kecerdasan jenius untuk dapat melakukannya. Melainkan hanya perlu membutuhkan ketelitian dan kemauan. Untuk melakukan hal tersebut, akan kami berikan panduan untuk Anda.

1. Perhatian khusus untuk jumper.
Sampai sekarang ini memang tidak ada standar layout untuk jumper pada motherboard. Hal ini dikarenakan industri produsen motherboard, memiliki desain layout tersendiri. Meskipun tidak mencolok antara masing-masing produsen. Namun, untuk Anda yang baru kali pertama memasang motherboard, kami sarankan untuk membaca buku manualnya. Karena tidak semua produk motherboard, memiliki penjelasan text yang tertera jelas pada PCB motherboard. Jangan menebak-nebak untuk hal ini.

2. Teknologi sekrup.
Cukup sulit untuk menentukan kategori yang tepat untuk hal ini. Sebelum memasang motherboard, kebanyakan casing dilengkapi sekrup yang cukup banyak. Optimalkan penggunaannya. Usahakan semua titik lubang pengikat motherboard terpasang sekrup. Dengan demikian, motherboard dapat terpasang dengan lekat di casing. Namun tentunya jangan asal pasang. Sesuaikan panjang dan ukuran sekrup sesuai dengan lubang yang digunakan.

3. Gunakan I/O Shield.
Sebuah plat besi yang berfungsi untuk menutup celah yang terdapat antara input/ouput konektor dari motherboard. Dengan memasangkan plat besi tersebut, selain komputer akan terlihat rapi, komputer juga akan lebih tertutup sehingga tidak dimasuki oleh kotoran atau serangga. I/O Shield biasanya disediakan pada paket penjualan sebuah motherboard. Bentuknya yang spesifik, disesuaikan dengan ketersedian I/O pada produk motherboard yang bersangkutan. Sebaiknya jangan menggunakan I/O shield untuk motherboard lain, karena dapat menghalangi I/O yang tersedia.

4. Pilih port yang tepat.
Asumsi bahwa dengan memasangkan SATA atau PATA drive ke dalam sembarang konektor akan membuat sistem Anda bisa booting. Beberapa motherboard menyediakan RAID controller untuk SATA/PATA. Untuk ini, membutuhkan driver yang biasanya disertakan dalam sebuah disket. Anda harus menginstalnya terlebih dahulu baru Windows XP Anda bisa booting. Anda juga harus melakukan setting-an terlebih dahulu dari dalam BIOS dan mengalamatkan RAID untuk bisa digunakan pada harddisk PATA.

5. Sesuaikan RAM.
Sebelumnya banyak orang yang mengatakan bahwa untuk menjalankan dual-channel, cukup dengan cara memasang memory sesuai dengan warnanya. Jika Anda memasang memory pertama pada slot berwarna biru, memory kedua pun harus demikian. Namun bagaimana jika motherboard tersebut memiliki 4 slot memory dengan warna yang sama? Jawabannya bisa Anda temukan pada buku manual motherboard tersebut. Jika Anda tidak mendapatkan konfigurasi yang tepat untuk dual-channel memory tersebut, kemungkinan besar sistem akan mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan.

6. Gunakan power konektor yang sesuai.
Pada motherboard keluaran terbaru menggunakan konektor yang berbeda dengan yang terdahulu. Oleh karena itu, pasang semua konektor power yang ada sesuai dengan yang terdapat di motherboard, jangan pernah menggabungkan dua power ke dalam satu konektor, karena bisa menyebabkan kerusakan yang fatal.

7. Pemasangan processor.
Ini adalah bagian yang tersulit dalam pemasangan motherboard. Karena jika Anda salah memasangnya bukan tidak mungkin processor Anda akan rusak. Pada motherboard lama, Anda membutuhkan alat bantu obeng untuk melepaskan pengait heatsink. Dan tak sedikit yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Karenanya jika Anda masih menggunakan motherboard dengan socket lama (Socket A, dan socket 478) harus berhati-hati. Pada motherboard sekarang (socket 775, 754, dan 939) bisa dibilang bisa langsung dipasang tanpa harus menggunakan alat bantu obeng. Pengait heatsink jauh lebih mudah dioperasikan, dibanding processor jaman dulu.

LEBIH LANJUT
www.intel.com
www.ati.com
www.nvidia.com
www.amd.com
www.sis.com
www.via.com.tw

Sumber: (PC Media)

Untung dan Ruginya Mesin 4 Tak dan 2 Tak

Untung Ruginya Mesin 4 Tak dan 2 Tak

Mesin 4 TAK



a. Keuntungan:

- Karena proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya berdiri sendiri-sendiri sehingga lebih presisi, efisien dan stabil, jarak putaran dari rendah ke tinggi lebih lebar (500- 10000 rpm).
- Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat.
- Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli
- Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan tekanan efektif rata-rata lebih baik
- Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah

b. Kerugian:

- Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih sulit
- Suara mekanis lebih gaduh
- Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam getaran.

Ciri-ciri umum 4 TAK:

- Gas buang tidak berwarna (kecuali ada kerusakan)
- Bahan bakar lebih irit
- Menggunakan satu minyak pelumas untuk melumasi ruang engkol, piston, dinding silinder dan transmisi


2 TAK


a. Keuntungan :

- Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
- Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit, perawatan lebih mudah dan relatif murah
- Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang halus
- Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga yang dihasilkan lebih besar
- Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar

b. Kerugian :

- Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi
- Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
- Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas
- Putaran rendah sulit diperoleh
- Konsumsi pelumas lebih banyak.

Ciri-ciri umum 2 TAK:

- Sistem pelumasannya dicampurkan kedalam bensin maka gas buang mesin dua langkah bewarna putih
- Suara mesin lebih halus karena setiap dua langkah terjadi satu kali pembakaran bensin
- Pemakaian bahan bakar lebih boros
- Menggunakan dua fungsi pelumasan yaitu untuk melumasi ruang engkol, piston, dan dinding silinder serta untuk melumasi transmisi.
- Memiliki dua buah ring piston, yaitu ring kompresi pertama dan ring kompresi kedua.

CHOKY SITOHANG

SEMUA TENTANG CHOKY SITOHANG

Siapa itu Choky Sitohang? Artikel kali ini akan membahas lengkap tentang siapa itu Choky Sitohang, dan bagaimana kisah perjalanan hidupnya?

Let’s check this out..

Lahir di Bandung, 10 Juli 1982. Choky Sitohang mengawali karirnya sebagai pembaca berita (sekaligus reporter atau jurnalis) di sebuah stasiun televisi swasta di tahun 2002. Well.. ada alasan tertentu mengapa choky memilih karir ini.

Sejak masih berusia 4 tahun, Choky Sitohang sudah menunjukkan sifat bawel yang kerap mengundang tawa orang sekitarnya. Ia bahkan sudah hapal isi Pancasila serta fasih menyanyikan lagu Lionel Richie yang berjudul ‘Stuck On You’.

choky sitohang

Sifat bawel Choky terus berlanjut hingga ia duduk di bangku Sekolah Menengah Umum. Sampai-sampai, pernah suatu ketika, pemilik nama lengkap Binsar Choky Victory Sitohang itu diusir seorang guru lantaran asyik mengobrol di dalam kelas.

“Saya sama teman saya Andrew dibentak “keluar”, kata guru saya waktu itu. Kita berdua juga dilempar kapur, terus yang kedua dengan penghapus,” ujarnya.

Cita-cita masa kecil, choky sangat ingin menjadi tentara, namun cita-citanya berubah ingin menjadi presenter ketika ia berusia 16 tahun. Pasalnya, kala itu, ia kagum melihat kepiawaian beberapa presenter yang dilihatnya di layar kaca,

“Senior-seniorku mas Tanto (Tantowi Yahya), Indy Barends, Ferdi bawain acara dengan cara yang menarik banget, bisa pengaruhi orang dengan kata-kata mereka. Sejak itu, aku pingin jadi seperti mereka.”

Kemudian impiannya ingin menjadi presenter mulai merangkak terwujud ketika ia terpilih menjadi salah satu penyiar Radio Oz. Dari 40 orang yang dipanggil wawancara, Choky termasuk 7 orang yang dinyatakan lulus tes. Tiga tahun di sana, Choky memutuskan untuk bekerja di Jakarta dan menjalani profesi sebagai wartawan selama 3 tahun.

Kesempatan mewujudkan cita-citanya mulai terbentang ketika ia dipercaya RCTI untuk membawakan program reality show bertajuk ‘Cepetan Donk’ sebanyak 12 episode. Namun sayang, baru beberapa episode berjalan, ia divonis sakit Hepatitis A dan harus menjalani perawatan di rumah sakit,

“Selama 10 hari saya dirawat di rumah sakit. Selama itu saya diproses sama Tuhan untuk bisa menjadi lelaki dewasa yang harus survive.”

Setelah sembuh, Choky memulai lagi semua dari nol untuk meniti karir presenternya dengan membawakan acara My World di JakTV. Nama Choky mulai menanjak setelah membawakan acara Good Morning on The Weekend bersama Ferdy Hassan. Namun dari semua acara itu, ajang Euro 2008-lah sebenarnya yang paling berjasa melejitkan namanya, meski sebelumnya Choky pernah menjadi presenter La Liga (Spanyol), FA Cup, dan Liga Italia.

Selain acara olahraga, Choky juga pernah membawakan acara lainnya, seperti Dahsyat (RCTI), Stardut 2 (Indosiar), Hits Music (RCTI), Sing A Song, serta beberapa acara penghargaan seperti Indonesian Movie Award 2008 dan Puteri Indonesia 2008.

Karir presenternya memang tengah melambung. Namun di tengah-tengah kesuksesannya, Choky masih menyimpan impian-impian besar yang lain.

“Choky pasti ingin eksis seperti senior-senior. Tapi itu semua dikembalikan kepada Tuhan. Pingin punya sekolah broadcasting dan juga pengen punya album,” ungkapnya, penuh harap.

Dalam hubungan asmaranya, saat ini Choky sedang menjalin kasih dengan Melissa Ariani. Ia bermaksud menjadikan Melissa sebagai istrinya di tahun 2010, sesuai dengan cita-cita masa kecilnya yang menikah di usia 28 tahun.

choky dan pacar

Itulah Choky, kalau Anda sering nongkrong di depan layar kaca, tampangnya yang sering wira-wiri di berbagai acara televisi pasti sudah sangat familiar bagi Anda. Bahkan kemampuannya dalam memandu berbagai acara televisi sudah tidak diragukan lagi. Tetapi, siapa yang tahu, ternyata menjadi populer seperti sekarang ini tidak melalui proses yang serba instant, tetapi melalui perjalanan yang panjang, selama 8 tahun.

Ramah, energik, dan rendah hati. Pria ini memang benar-benar jauh dari kesan sombong. Luar biasa cowok satu ini!

Rahasia Sukses Choky

Berbicara mengenai kesuksesan, Choky menanggapi dengan berkata bahwa hal yang terutama dalam kesuksesan yang diraihnya adalah penyertaan Tuhan. Ia mengakui bahwa Tuhan memang memberkatinya sehingga ia menjadi berhasil seperti saat ini. Namun, ia juga berkata bahwa ia tetap tidak boleh hanya bersantai saja, tetapi ia tetap bekerja keras dan terus belajar di dalam hidupnya. Ia juga pantang menyerah.

Choky memang tergolong pekerja keras. Ia pernah mencoba segala hal, mulai dari penyiar radio, wartawan, dan presenter. Dan diakuinya, hal yang membuatnya bertahan sampai saat ini adalah integritas dan kerendahan hati, dan kedua hal tersebut harus dimiliki setiap orang yang ingin sukses. Menurutnya, definisi sukses sebenarnya relatif. Seperti seorang office boy, ia juga bisa dikatakan sukses. Saat ia membersihkan lantai, kemudian lantai tersebut menjadi bersih dan tidak ada orang yang terpeleset, maka ia juga bisa dikatakan sukses.

Pesan Kepada Anak Muda

Choky berpesan kepada anak-anak muda, agar mereka mempunyai karakter, dan karakter tersebut harus dibentuk sejak masih muda. Apabila seseorang mempunyai karakter yang bagus pada waktu ia dewasa, ia pasti mempunyai karakter yang bagus dari masa mudanya. Dan ia juga berpesan agar anak muda mencari segala sesuatu yang mulia, dan mempunyai karakter dan prinsip yang kuat dalam hidupnya.

Mengucap Syukur dan Melayani Sesama

Choky juga mempunyai tips untuk menjadi sukses, yaitu selalu berdoa dan mengucap syukur di dalam hidupnya. Choky mengakui, ketika ia tidak berdoa, ia pasti akan merasa ada sesuatu hal yang kurang di dalam hidupnya. Selain itu, Choky berpesan agar kita hidup jangan untuk diri kita sendiri, melainkan harus hidup untuk melayani sesama kita yang membutuhkan. Ia juga berkata bahwa orang yang sukses adalah orang yang menyadari bahwa hari yang dijalaninya adalah hari yang panjang dan penuh kegiatan.

Orang yang sukses adalah orang yang pekerjaannya bukan hanya makan, minum, bermain, lalu tidur saja, melainkan orang yang melakukan banyak kegiatan di luar rumah. Andaikan di dalam rumah sekalipun, ia pasti mengetik atau melakukan hal-hal lain, seperti misalnya seorang arsitek, di rumahnya pasti ia menggambar suatu proyek dan tidak berdiam diri serta bermalas-malasan.

Jadi, pada prinsipnya, jika kita ingin sukses, mengucap syukurlah atas apa yang kita miliki, lakukan kegiatan yang bermanfaat, bukan hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi orang lain, karena kita hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi kita hidup untuk melayani sesama kita.

Biografi Choky Sitohang

Choky Sitohang2

Nama Lengkap : Binsar Choky Victory Sitohang

Agama : Kristen

Tanggal Lahir dan Zodiak :
Bandung, 10 Juli 1982. Cancer.

Tinggi dan Berat : 175cm, 65kg

Nama Orangtua :
alm Poltak Sitohang dan Diana Napitupulu

Makanan Kesukaan :
Martabak dan dada ayam

Hobi : Basketball, Membaca, Menyanyi

Buku Favorit :
The Purpose Driven Life, Daud

Film Favorit :
Gladiator, The Last Samurai

Lagu Favorit :
Gospel, Jazz, Soul

Pendidikan :
Alumni Komunikasi Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bung Karno Jakarta

MAKALAH PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL PADA MASA KANAK-KANAK AWAL

MAKALAH

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN MORAL

PADA MASA KANAK-KANAK AWAL




Disusun Oleh :


SETIAWAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

IKIP PGRI MADIUN

2009


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perkembangan Sosial dan Moral pada Masa Kanak-kanak Awal” tepat pada waktunya dan dapat hadir dihadapan kita semua.

Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik sekaligus sebagai bahan kajian yang berkenaan dengan perkembangan sosial dan moral pada masa kanak-kanak awal

Makalah ini disusun dari berbagai sumber dan disajikan dengan bahasa yang sederhana. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam mengkaji isi dari makalah ini.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Tyas Martika Anggria, S.Psi selaku dosen pengajar Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk membuat makalah. Amin.

Madiun, Nopember 2009

Penyusun


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................... ........ i

KATA PENGANTAR..................................................................................... ....... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... ...... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... ...... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................... ...... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... ...... 2

1.3 Batasan Masalah..................................................................... ...... 2

1.4 Tujuan..................................................................................... ...... 2

1.5 Manfaat.................................................................................. ...... 3

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................... 4

2.1 Dasar Teori............................................................................. ...... 4

2.2 Teori-teori Terkait................................................................... ...... 4

BAB III PEMBAHASAN............................................................................ .... 10

3.1 Perkembangan Sosial pada Masa Kanak-kanak Awal............. .... 10

3.2 Perkembangan Moral pada Masa Kanak-kanak Awal............. .... 14

BAB IV PENUTUP...................................................................................... .... 21

4.1 Kesimpulan............................................................................. .... 21

4.2 Saran...................................................................................... .... 22

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .... 23


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut keyakinan tradisional sebagian manusia dilahirkan dengan sifat sosial dan sebagian lagi tidak. Orang yang lebih banyak merenungi diri dan lebih suka menyendiri daripada bersama-sama dengan orang lain atau introvert, secara alamiah memang sudah bersifat demikian. Mereka yang bersifat sosial dan pikirannya lebih banyak tertuju pada pada hal-hal diluar dirinya atau ekstrovert, juga sudah bersikap seperti itu karena alamiah yaitu faktor keturunan. Sedangkan orang yang menentang masyarakat yaitu orang yang antisosial, dan orang yang biasanya menjadi penjahat, diyakini oleh masyarakat tradisional sebagai warisan dari pada salah satu sifat buruk yang dimiliki oleh orang tuanya.

Hanya sedikit bukti yang menunjukan bahwa orang dilahirkan dalam keadaan sudah bersifat sosial, tidak sosial dan antisosial, dan banyak bukti sebaliknya yang menunjukan bahwa mereka bersifat demikian karena hasil belajar. Akan tetapi, belajar menjadi pribadi yang sosial tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Anak-anak akan belajar searah dengan daur (siklus), dengan periode kemajuan yang pesat diikuti oleh garis mendatar (plateau). Pada garis mendatar ini hanya terdapat sedikit kemajuan dalam diri anak. Periode kemajuan yang pesat bahkan kadang-kadang diikuti oleh tahap kemunduran ketingkat perilaku sosial yang rendah. Seberapa cepat anak dapat meningkat kembali dari garis mendatar itu sebagian besar bergantung pada kuat lemahnya motivasi mereka untuk bermasyarakat.


1.2 Rumusan Masalah

1. Perkembangan Sosial pada Masa Kanak-kanak Awal.

2. Perkembangan Moral pada Masa Kanak-kanak Awal.

1.3 Batasan Masalah

Dalam makalah ini, permasalahan yang dibahas seputar perkembangan anak pada masa kanak-kanak awal dalam aspek sosial dan aspek moral. Adapun pembahasannya dibatasi pada perkembangan sosial yang meliputi: masa kanak-kanak awal, hubungan dengan anak lain dan upaya pendidikan dan perkembangan sosial anak. Sedangkan pada perkembangan moral meliputi: pola perkembangan moral, hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan moral, upaya pendidikan terhadap pekembangan moral.

1.4 Tujuan

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Selain itu tujuan penulisan makalah ini juga sebagai bahan belajar bagi kita untuk lebih mengenal tentang perkembangan sosial dan moral pada masa awal kanak-kanak, seperti:

1. Sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik.

2. Sebagai bahan kajian yang berkenaan dengan perkembangan sosial dan moral pada masa kanak-kanak awal.

3. Memahami hakikat dari perkembangan sosial dan moral anak.

4. Mengidentifikasi peran orang tua terhadap perkembangan sosial dan moral anak.

5. Melibatkan peran orang tua secara langsung dalam pengembangan sosial dan moral anak.

6. Memberikan pendidikan kepada calon orang tua dalam mengembangkan sikap sosial dan moral anak.


1.5 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat memahami tentang cara pengoptimalan kemampuan perkembangan sosial dan moral seorang anak.

2. Mengenal tingkah laku anak dan tahu bagaimana menyikapi problematika anak sesuai perkembangannya.

3. Mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak.

4. Mengenal cara pengembangan sosial dan moral anak.

5. Mempunyai dasar untuk mengembangkan sikap sosial dan moral anak.

6. Mengenal teori-teori yang berkenaan dengan perkembangan sosial dan moral anak.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

Makalah “Perkembangan sosial dan moral pada masa kanak-kanak awal” ini disajikan dengan mengambil dasar-dasar teori dari berbagai sumber yang ada seperti:

1. Diktat Kuliah “Perkembangan Peserta Didik” oleh Dahlia Novarianing Asri, S.Psi.,M.Si dkk, tahun 2009.

2. Buku Psychologi Pendidikan oleh L. Crow & A. Crow, tahun 1989.

3. Buku Psikologi Pendidikan oleh Sri Esti Wuryani Djiwandono, tahun 2006.

4. Dan dari media internet dengan alamat website di:

- http://djavanesia.wordpress.com/2009/02/27/43/

- http://masmud75.blogspot.com/2009/07/masa-anak-anak-awal.html

2.2 Teori-teori Terkait

Dalam sumber-sumber diatas termuat beberapa teori diantaranya: teori Hurlock, teori Pieget, dan teori Kohlberg.

1. Teori Hurlock

Menurut Harlock (1998), perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial.

Untuk mencapai kemampuan tersebut, orang perlu melalui 3 proses, yaitu:

a. Belajar bertingkahlaku yang dapat diterima oleh lingkungan sosial.

Setiap lingkungan sosial, memiliki standar tingkahlaku bagi para anggotanya. Anak perlu mengetahui dan menyesuaikan perilakunya dengan standar tersebut.

b. Memainkan peran sosial yang dapat diterima

Misalnya, peran sebagai anak di rumah, murid di sekolah dan teman bermain.

c. Perkembangan sikap sosial

Sikap positif terhadap lingkungan sosial dan aktivitas sosial akan membantu anak untuk bermasyarakat dengan baik.

Menurut Harlock, fungsi penghargaan ada 3, yaitu :

a. Untuk mendidik

Penghargaan diasosiasikan dengan perilaku yang baik, sehingga anka mengenali apa yang dikehendaki dan tidak dikehendaki oleh lingkungan.

b. Sebagai motivasi

Penghargaan adalah suatu konsekuensi positif yang diterima anak sehingga anak termotivasi untuk mengulang perilaku yang baik.

c. Sebagai penguat perilaku

Tanpa penghargaan, anak kurang menyadari apa harapan lingkungan terhadap dirinya. Penjelasan verbal kurang cukup bila tidak disertai konsekuensi berupa penghargaan dan hukuman.

2. Teori Piaget

Dalam bukunya The moral judgement of the Child (1923) Piaget menyatakan bahwa kesadaran moral anak mengalami perkembangan dari satu tahap yang lebih tinggi. Pertanyaan yang melatar belakangi pengamatan Piaget adalah bagaimana pikiran manusia menjadi semakin hormat pada peraturan. Ia mendekati pertanyaan itu dari dua sudut. Pertama kesadaran akan peraturan (sejauh mana peraturan dianggap sebagai pembatasan) dan kedua, pelaksanaan dari peraturan itu. Piaget mengamati anak-anak bermain kelereng, suatu permainan yang lazim dilakukan oleh anak-anak diseluruh dunia dan permainan itu jarang diajarkan secara formal oleh orang dewasa. Dengan demikian permainan itu mempunyai peraturan yang jarang atau malah tidak sama sekali ada campur tangan orang dewasa.

Anak-anak pada usia paling muda hingga umur 2 tahun melakukan aktivitas bermain dengan apa adanya, tanpa aturan dan tanpa ada hal yang patut untuk mereka patuhi. Mereka adalah motor activity tanpa dipimpin oleh pikiran. Pada tahap ini merepa belum menyadari adanya peraturan yang koersif, atau bersifat memaksa dan harus di taati. Dalam pelaksanaannya peraturan kegiatan anak-anak pada umur itu merupakan motor activiy.

Anak-anak pada umur antara 2 sampai 6 tahun mereka telah mulai memperhatikan dan bahkan meniru cara bermain anak-anak yang lebih besar dari mereka. Pada tahap ini anak-anak telah mulai menyadari adanya peraturan dan ketaatan yang telah dibuat dari luar dirinya dan harus ditaati dan tidak boleh diganggu gugat. Pada tahap ini anak-anak cenderung bersikap egosentris, mereka akan memandang “sangat salah” apabila aturan yang telah ada di ubah dan dilanggar. Dan ia meniru apa yang dilihatnya semata-mata demi untuk dirinya sendiri, tidak tahu bahwa bermain adalah aktivitas yang dilakukan dengan anak-anak lainnya. Sehingga meskipun bermain dilakukan secara bersama sama namun sebenarnya mereka bermain secara individu, sendiri-sendiri dengan melakukan pola dan cara yang mereka yakini sendiri. Pelaksanaan yang bersifat egosentris merupakan tahap peralihan dari tahap yang individualistis murni ke tahap permainan yang bersifat sosial.

3. Teori Kohlberg

Hal yang menjadi kajian Kohlberg adalah tertumpu pada argumentasi anak dan perkembangan argumentasi itu sendiri. Melalui penelitian yang dilakukannya selama 14 tahun, Kohlberg kemudian mampu mengidentifikasi 6 (enam) tahap dalam moral reasoning yang kemudian dibagi dalam tiga taraf.

1. Taraf Pra-Konvensional

Pada taraf ini anak telah memiliki sifat responsif terhadap peraturan dan cap baik dan buruk, hanya cap tersebut ditafsirkan secara fisis dan hedonistis (berdasarkan dengan enak dan tidak enak, suka dan tidak suka) kalau jahat dihukum kalau baik diberi hadiah. Anak pada usia ini juga menafsirkan baik buruk dari segi kekuasaan dari asal peraturan itu diberi, orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya. Pada taraf ini terdiri dari dua tahpan yaitu :

1) Punishment and obedience orientation. Akibat-akibat fisik dari tindakan menentukan baik buruknya tindakan tersebut menghindari hukuman dan taat secara buta pada yang berkuasa diangga bernilai pada dirinya sendiri.

2) Instrument-relativist orientation. Akibat dalam tahap ini beranggapan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang dapat menjadi alat untuk memuaskan kebutuhannya sendiri dan kadang-kadang juga kebutuhan orang lain. Hubungan antar manusia dianggap sebagai hubungan jual beli di pasar. Engkau menjual saya membeli, saya menyenangkan kamu, maka kamu mesti menyenangkan saya.

2. Conventional Level ( taraf Konvensional)

Pada taraf ini mengusahakan terwujudnya harapan-harapan keluarga atau bangsa bernilai pada dirinya sendiri. Anak tidak hanya mau berkompromi, tapi setia kepadanya, berusaha mewujudkan secara aktif, menunjukkan ketertiban dan berusaha mewujudkan secara aktif, menunjang ketertiban dan berusaha mengidentifikasi diri mereka yang mengusahakan ketertiban sosial. Dua tahap dalam taraf ini adalah :

1. Tahap interpersonal corcodance atau “good boy-nice girl” orientation.

Tingkah laku yang lebih baik adalah tingkah laku yang membuat senang orang lain atau yang menolong orang lain dan yang mendapat persetujuan mereka. Supaya diterima dan disetujui orang lain seseorang harus berlaku “manis”. Orang berusaha membuat dirinya wajar seperti pada umumnya orang lain bertingkah laku. Intensi tingkah laku walaupun kadang-kadang berbeda dari pelaksanaanya sudah diperhitungkan, misalnya orang-orang yang mencuri buat anaknya yang hampir mati dianggap berintensi baik.

2. Tahap law and order orientation.

Otoritas peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan dan pemeliharaan ketertiban sosial dijunjung tinggi dalam tahap ini. Tingkah laku disebut benar, bila orang melakukan kewajibannya, menghormati otoritas dan memelihara ketertiban sosial.

3. Postoonventional Level ( taraf sesudah konvensional)

Pada taraf ini seorang individu berusaha mendapatkan perumusan nilai-nilai moral dan berusaha merumuskan prinsip-prinsip yang sah (valid) dan yang dapat diterapkan entah prinsip itu berasal dari otoritas orang atau kelompok yang mana. Tahapannya adalah :

1. Sosial contract orientation.

Dalam tahap ini orang mengartikan benar-salahnya suatu tindakan atas hak-hak individu dan norma-norma yang sudah teruji di masyarakat. Disadari bahwa nilai-nilai yang bersiat relatif, maka perlu ada usaha untuk mencapai suatu consensus bersama.

2. The universal ethical principle orientation.

Benar salahnya tindakan ditentukan oleh keputusan suara nurani hati. Sesuai dengan prinsip-prinsip etis yang dianut oleh orang yang bersangkutan, prinsip prinsip etis itu bersifat abstrak. Pada intinya prinsip etis itu adalah prinsip keadilan, kesamaan hak, hak asasi, hormat pada harkat (nilai) manusia sebagai pribadi.
Dalam proses perkembangan moral reasoning dengan enam tahapannya seperti itu berlakulan dalil berikut :

1. Perkembangan moral terjadi secara berurutan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

2. Dalam perkembangan moral orang tidak memahami cara berfikir dari tahap yang lebih dari dua tahap diatasnya.

3. Dalam perkembangan moral, seseorang secara kognitif tertari pada cara berfikir dari satu tahap diatas tahapnya sendiri. Anak dari 2 tahap 2 merasa tertarik kepada tahap 3. berdasarkan inilah kohlber percaya bahwa moral reasoning dapat dan mungkin diperkembangkan.

4. Dalam perkembangan moral, perkembangan hanya akan terjadi apabila diciptakan suatu diequilibrium kognitif pada diri si anak didik. Sesorang yang sudah mapan dalam satu tahap tertentu harus diusik secara kognitif sehinga ia terangsang untuk memikirkan kembali prinsip yang sudah dipegangnya. Kalau ia tetap tentram dan tetap dalam tahapannya sendiri, maka tidak mungkin ada perkembangan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Sosial pada Masa Kanak-Kanak Awal

· Masa Awal Kanak-kanak

Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa kanak-kanak (early childhood) adalah masa perkembangan dari usia 1 atau 2 tahun hingga 5 atau 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan keluarganya. Oleh karena itu, fungsionalisasi lingkungan keluarga pada fase ini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.

Masa kanak-kanak awal sering disebut “usia pragang” (pregang age). Pada masa ini sejumlah hubungan yang dilakukan anak dengan anak-anak lain meningkat dan ini sebagian menentukan bagaimana gerak maju perkembangan sosial mereka. Anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah, misalnya pendidikan untuk anak sebelum taman kanak-kanak (nursery school), pusat pengasuhan anak pada siang hari (day care center), atau taman kanak-kanak (kindergarden), biasanya mempunyai sejumlah besar hubungan sosial yang telah ditentukan dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Anak yang mengikuti pendidikan prasekolah melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Alasannya adalah mereka dipersiapkan secara lebih baik untuk melakukan partisipasi yang aktif dalam kelompok dibanding dengan anak-anak yang aktivitas sosialnya terbatas dengan anggota keluarga dan anak-anak dari lingkungan tetangga terdekat.

Masa kanak-kanak juga sering disebut masa estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini merupakan saat terjadinya perasaan keindahan. Disebut masa indera, karena pada masa ini indera berkembang pesat dan merupakan kelanjutan dari perkembangan selanjutnya. Berkat kepesatan perkembangan itulah, dia senang mengadakan eksplorasi.

Dari umur dua sampai enam tahun, anak belajar melakukan hubungan sosial dan bergaul dengan orang-orang di luar lingkungan rumah, terutama dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar menyesuaikan diri dan bekerja sama dalam kegiatan bermain. Studi lanjutan tentang kelompok anak melaporkan bahwa sikap dan perilaku sosial yang terbentuk pada usia dini biasanya menetap dan hanya mengalami perubahan sedikit.

Salah satu diantara sejumlah keuntungan pendidikan prasekolah adalah bahwa pusat pendidikan tersebut memberikan pengalaman sosial dibawah bimbingan para guru yang terlatih yang membantu mengembangkan hubungan yang menyenangkan dan berusaha agar anak-anak tidak mendapat perlakuan yang mungkin menyebabkan mereka menghindari hubungan sosial. Akibatnya, semua reaksi negatif kepada anak lain berkurang. Walaupun demikian, reaksi negatif kepada guru kadang-kadang meningkat sedikit setelah anak lebih suka bergaul dengan teman sebaya daripada dengan orang dewasa.

Setiap tahun berganti, anak kecil semakin kurang menggunakan waktunya dengan orang dewasa dan hanya memperoleh kesenangan sedikit dari pergaulan dengan orang dewasa. Pada saat yang sama, minat mereka terhadap teman sepermainan yang berusia sebaya semakin bertambah dan kesenangan yang mereka peroleh dari pergaulan ini semakin kuat. Dengan berkembangnya keinginan terhadap kebebasan, anak-anak mulai melawan otoritas orang dewasa.

Walaupun ingin mandiri, anak-anak masih berusaha memperoleh perhatian dan penerimaan dari orang dewasa. Jika mereka telah memperoleh kepuasan dari perilaku kelekatan pada masa kanak-kanak, mereka akan terus berusaha membina hubungan yang bersahabat dengan orang dewasa, terutama anggota keluarga.

Anak-anak pada masa ini bersifat meniru, banyak bermain dengan lelakon (sandiwara) atau khayalan, yang kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi kekurangan-kekurangannya dalam kenyataan. Kegiatan yang bermacam-macam itu akan memberikan ketrampilan dan pengalaman-pengalaman terhadap anak.

Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi :

1. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.

2. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun seksual.

3. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.

4. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, juga antara hal-hal yang benar dan salah, serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hati nurani).

5. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana tentang kenyataan sosial dan alam, serta mempersiapkan diri untuk membaca.

Dengan demikian, belajar berbicara, membedakan jenis kelamin, mengadakan hubungan emosional, belajar konsep (pengertian) dapat dikatakan sebagai tugas perkembangan masa anak-anak awal yang berkaitan dengan segi perkembangan psikososialnya yang selanjutnya berguna bagi terciptanya hubungan sosial menuju tahap-tahap perkembangan selanjutnya.

· Hubungan Dengan Anak Lain

Sebelum usia dua tahun, anak kecil terlibat dalam permainan searah. Meskipun dua atau tiga orang anak bermain didalam ruangan yang sama dan dengan jenis mainan yang sama, interaksi sosial yang terjadi sangat sedikit. Hubungan mereka terutama terdiri atas meniru atau mengamati satu sama lain atau berusaha mengambil mainan anak lain.

Sejak umur tiga atau empat tahun, anak-anak mulai bermain bersama dalam kelompok, berbicara satu sama lain pada saat bermain, dan memilih dari anak-anak yang hadir siapa yang akan dipilih untuk bermain bersama. Perilaku yang umum dari kelompok ini ialah mengamati satu sama lain, melakukan percakapan, dan memberikan saran lisan.

Studi terhadap anak-anak dalam masa prasekolah telah membuktikan bahwa dengan semakin meningkatnya usia anak, pendekatan yang ramah meningkat dan interaksi permainan semakin berkurang. Tahun demi tahun anak laki-laki semakin melakukan pendekatan yang ramah tetapi juga semakin melakukan pendekatan yang bermusuhan dengan anak lain.

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio-psikologis keluarganya. Jika di lingkungan keluarga tercipta suasana yang harmonis, saling memperhatikan, saling membantu (bekerja sama) dalam menyelesaikan tugas-tugas keluarga atau anggota keluarga, dan konsisten dalam melaksanakan aturan, maka anak akan memiliki kemampuan atau penyesuaian sosial dalam hubungan dengan orang lain.

Pola perilaku sosial pada anak antara lain: meniru, persaingan, kerja sama, simpati, empati (mengerti perasaan dan emosi orang lain dan membayangkan dirinya pada kondisi orang lain tersebut), dukungan sosial, membagi/berbagi, perilaku akrab. Sedangkan perilaku tidak sosial antara lain : negativisme, agresif, perilaku berkuasa, mementingkan diri sendiri, merusak, pertentangan seks (sering kali laki-laki berperilaku agresif melawan anak perempuan), dan berprasangka prasangka.

· Upaya Pendidikan dan Perkembangan Sosial Anak

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.

Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya. Sikap anak-anak terhadap orang lain dalam bergaul sebagian besar akan sangat tergantung pada pengalaman belajarnya selama tahun-tahun awal kehidupan, yang merupakan masa pembentukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Maka ada empat faktor yang mempengaruhinya:

1. Kesempatan yang penuh untuk bersosialisasi adalah penting bagi anak-anak, karena ia tidak dapat belajar hidup bersosialisasi jika kesempatan tidak dioptimalkan. Tahun demi tahun mereka semakin membutuhkan kesempatan untuk bergaul dengan banyak orang, jadi tidak hanya dengan anak yang umur dan tingkat perkembangannya sama, tetapi juga dengan orang dewasa yang umur dan lingkungannya yang berbeda.

2. Dalam keadaan bersama, anak tidak hanya harus mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, tetapi juga harus mampu berbicara tentang topik yang dapat dipahami dan dapat menceritakannya secara menarik kepada orang lain. Perkembangan bicara merupakan hal yang terpenting bagi perkembangan sosialisasi anak.

3. Anak akan belajar bersosialisasi jika mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi ini sangat bergantung pada tingkat kepuasaan yang diberikan kelompok sosialnya kepada anak. Jika mereka memperoleh kesenangan melalui hubungan dengan orang lain, mereka akan mengulangi hubungan tersebut.

4. Metode belajar yang efektif dengan bimbingan yang tepat adalah penting. Dengan metode coba ralat, anak akan mempelajari beberapa perilaku yang penting bagi perilaku sosialnya.

3.2 Perkembangan Moral pada Masa Kanak-Kanak Awal

· Pola Perkembangan Moral

Perkembangan moral masa anak awal masih di taraf rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip-prinsip abstrak tentang benar-salah ia juga tidak mempunyai dorongan untuk mengikuti aturan karena tidak mengerti manfaat sebagai anggota kelompok sosial. Awal masa kanak-kanak merupakan masa dimana menurut Piaget disebut sebagai moralitas dengan paksaan. Pada tahap ini anak-anak mengikuti aturan moral tanpa berpikir dan menilai. Ia juga menilai benar dan salah berdasarkan akibat bukan berdasarkan motivasi, perbuatan yang salah adalah perbuatan yang mengakibatkan hukuman.

Menurut Peaget (dalam Harlock, 1998) tahapan moral terbagi menjadi dua yaitu :

1. Tahap realisme moral atau moralitas oleh pembatasan

Dalam tahap ini seorang anak menilai tindakan sebagai benar atau salah atas dasar konsekuensinya dan bukan berdasarkan motifasi dibelakangnya. Moral anak otomatis mengikuti peraturan tanpa berfikir atau menilai, dan cenderung menganggap orang dewasa yang berkuasa sebagai maha kuasa. Yang paling penting menurut Piaget bahwa anak menilai suatu perbuatan benar atau salah berdasarkan hukuman bukan pada nilai moralnya.

2. Tahap moralitas otonomi

Pada tahap ini anak sudah mampu mepertimbangkan berbagai cara untuk memecahkan masalah. Anak tidak lagi terpaku pada satu sudut pandang, tetapi mampu memikirkan dari berbagai sudut pandang. Tahap moral ini dicapai ketika anak telah memasuki tahap operasi formal.

Kohlberg merinci dan memperluas tahap perkembangan Piaget dengan memasukan dua tahap dari tingkat perkembangan pertama yang disebutnya sebagai moralitas konvensional. Struktur pertimbangan moral (moral judgement) berbeda dengan isi pertimbangan moral (content of moral judgement). Pilihan untuk minum atau tidak minum merupakan isi pertimbangan moral. Adapun dasar pemikiran mengenai pilihan itu merupakan struktur pertimbangan moral. Menurut Kohlberg (Sumantri, 1994) struktur pertimbangan moral itu adalah sebagai berikut:


1. Pra Konvensional (Pre Conventional Level) meliputi:

a. Orientasi kepatuhan karena takut hukuman. Kepatuhan terhadap norma karena takut hukuman fisik.

b. Orientasi kepatuhan karena alat. Mematuhi norma karena mengharapkan sesuatu.

2. Tingkat Konvensional (Conventional Level) meliputi:

a. Orientasi kepatuhan karena ingin diterima orang lain. Mentaati norma karena ingin menyenangkan orang lain.

b. Orientasi kepatuhan karena memelihara tertib sosial. Mematuhi hukum ditujukan untuk memelihara tertib sosial.

3. Tingkat Pasca Konvensional (Post Convensional Level)

a. Orientasi kepatuhan kepada kesepakatan sosial yang telah baku. Tindakan yang baik mencerminkan hak-hak individu yang sesuai dengan standar yang telah teruji. Jadi tindakan yang baik itu adalah tindakan yang dapat menerima perubahan hukum apabila hukum itu sudah tidak sesuai lagi.

b. Orientasi pada prinsip-prinsip etika universal (Universal Ethical Principle Orientation). Tindakan yang baik itu ialah tindakan yang tidak lagi didasari oleh tertib sosial tertentu, melainkan didasari oleh prinsip-prinsip universal tentang keadilan, resiprositas, hak-hak asasi manusia.

c. Orientasi pada rasa cinta sebagai suatu refleksi. Tindakan yang baik itu adalah tindakan yang berdasar pada keperayaan terhadap Tuhan (supreme policy), dengan keyakinan bahwa Tuhan adalah Maha Pengasih dan Tuhan adalah Maha Pemberi Petunjuk. (God is confident dan God is principle behind morality).

· Hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan moral

Disiplin

Masalah penting dalam perkembangan moral adalah penerapan disiplin karena melalui disiplin, anak dapat mengenali, mempelajari dan mengambil nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di masyarakat. Disiplin berasal dari kata “disciple” yang artinya seseorang yang belajar secara sukarela mengikuti seorang pemimpin. Satu pandangan keliru yang cukup meluas di kalangan masyarakat adalah menganggap disiplin sebagai hukuman. Jadi disiplin akan diterapkan ketika ada pelanggaran saja. Sesungguhnya tujuan dari penerapan disiplin adalah agar terbentuk perilaku yang sesuai dengan peran dalam kelompok sosial. Untuk itu perlu 4 unsur pokok agar tujuan tersebut dapat tercapai. Keempat unsur tersebut adalah peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi (Hurlock, 1998):

1. Peraturan

Peraturan merupakan pola tingkahlaku yang diterapakan dan sebagai pedoman perilaku dalam suatu situasi. Peraturan ini bisa dibuat oleh orang tua, guru atau teman sebaya. Fungsi peraturan adalah sebagai nilai pendidikan karena peraturan memperkenalkan anak pada perilaku yang disetujui oleh kelompok. Fungsi berikutnya adalah membantu mengekang tingkahlaku yang tidak dikehendaki. Dengan demikian, anak perlu mengerti, mengingat, dan menerima peraturan, agar kedua fungsi tersebut dapat terpenuhi.

2. Hukuman

Hukuman berasal dari bahasa Latin “punierí” yang artinya menjatuhkan hukuman pada seseorang Karena suatu kesalahan, perlawanan, atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.

a. Sebagai penghalang

Hukuman dapat menghalangi pengulangan tingkahlaku yang tidak dikehendaki. Pada masa anak awal, anak belum mampu membedakan benar dan salah. Dengan hukuman, anak akan mengetahui bahwa suatu tingkahlaku dinilia salah menurut lingkungan, sehingga anak tidak mau melakukannya lagi.

b. Untuk mendidik

Agak sukar bagi anak prasekolah untuk sepenuhnya memahami peraturan. Mereka akan lebih memahami apabila ada konsekuensi dari peraturan tersebut. Apabila anak taat peraturan, mereka tidak akan dihukum dan ketika ada penlanggaran, anak akan menerima hukuman. Dari pengamatan dan pengalaman tersebut, anak akan memahami tingkahlaku yang diharapkan oleh orang dewasa. Namun demikian, tetap perlu dilakukan penjelasan verbal agar fungsi pendidikan dari hukuman dan penghargaan semakin menguasai.

c. Untuk memberi motivasi

Pengetahuan tentang akibat tindakan yang salah dapat memberi motivasi agar anak menghindar dari perilaku yang tidak dikehendaki.

3. Penghargaan

Penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk hasil yang baik. Bentuk penghargaan dapat berupa materi atau pun non-materi seperti pujian, senyuman, acungan jempol dan tepuk tangan. Penghargaan diberikan setelah anak melakukan tindakan yang terpuji, hal ini berbeda suapan. Suapan adalah janji akan imbalan yang diberikan jika anak melakukan suatu tindakan. Jadi suapan diberikan sebelum anak bertindak.

Menurut Harlock, fungsi penghargaan ada 3, yaitu :

a. Untuk mendidik

Penghargaan diasosiasikan dengan perilaku yang baik, sehingga anak mengenali apa yang dikehendaki dan tidak dikehendaki oleh lingkungan.

b. Sebagai motivasi

Penghargaan adalah suatu konsekuensi positif yang diterima anak sehingga anak termotivasi untuk mengulang perilaku yang baik.

c. Sebagai penguat perilaku

Tanpa penghargaan, anak kurang menyadari apa harapan lingkungan terhadap dirinya. Penjelasan verbal kurang cukup bila tidak disertai konsekuensi berupa penghargaan dan hukuman.

4. Konsistensi

Yang dimaksud konsistensi adalah tingkat keseragaman dalam penerapan disiplin. Konsistensi dari segi peraturan, hukuman dan ganjaran. Misalnya, bagaimana prosedur penerapan hukuman, jenis pelanggaran yagn perlu dihukum, peraturan berlaku sampai waktu yang disepakati bersama.

Cara menerapkan disiplin dapat dikategorikan ke dalam 3 gaya yaitu: otoriter, permisif dan demokratis (Harlock, 1998; Ginsburg & Bronstein, 1993 dalam Paplia, Ods & Feldman, 1998). Berikut uraiannya.

a. Otoriter

Orang tua menerapkan peraturan dengan ketat, tingkahlaku anak telah ditentukan sesuai dengan standar. Anak tidak dibiarkan untuk mengambil keputusan sendiri, melainkan telah diambil alih orang tua. Sikap otoriter ini dapat dalam bentuk yang lemah lembut sampai ke kasar dengan menggunakan hukuman fisik. Mislanya, anak tidak boleh main hujan. Meski anak merengek, orang tua tetap tidak membolehkan.

b. Permissif

Orang tua yang permissif cenderung membiarkan anak, tanpa memberi pengarahan tentang yang boleh-tidak boleh, berbahaya-aman, dan baik-tidakb aik. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan anak harus meraba-raba tindakan apa yang tepat sehingga anak bisa merasa cemas. Misalnya: ketika anak main hujan, orang tua hanya melihat main hujan-hujanan, orang tua tidak berkomentar.

c. Demokratis

Orang tua yang demokratis akan melakukan dialog dengan anak, memberikan alasan yang rasional tentang suatu peraturan. Orang tua juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan berdasarkan masukan yang diberikan oleh orang tua. Misalnya, orang tua menjelaskan akibat dari main hujan baik yang positif maupun negatif, kemudian menyerahkan ke anak, mana yang akan dilakukannya.

Dari ketiga gaya disiplin tersebut, orang tua yang demokratis adalah yang terbaik sebab anak dapat mematuhi suatu peraturan tidak karena terpaksa melainkan karena mereka memahami alasan dan kegunaannya bagi diri mereka sendiri.

· Upaya Pendidikan Terhadap Perkembangan Moral

Dalam rangka membimbing perkembangan moral anak prasekolah, sebaiknya orang tua atau guru TK melakukan beberapa upaya antara lain:

a. Memberikan contoh atau teladan yang baik, dalam berperilaku atau bertutur kata.

b. Menanamkan kedisiplinan pada anak dalam berbagai aspek kehidupan seperti memelihara kesehatan atau kebersihan dan tata karma atau budi pekerti luhur.

c. Mengembangkan wawasan tentang nilai-nilai moral kepada anak, baik melalui pemberian informasi atau melalui cerita seperti riwayat orang-orang yang baik(para nabi atau pahlawan), dunia binatang yang mengisahkan tentang nilai kejujuran, kedemawanan, kesetiakawanan atau kerajinan.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pertumbuhan tingkahlaku yang kompetitif (bersifat persaingan) selama masa kanak-kanak sejajar dengan pertumbuhan tingkahlakunya yang kooperatif. Biasanya persaingan itu timbul karena pengaruh yang ada di rumah-tangga dan masyarakat tempat anak tersebut dibesarkan. Apabila di dalam rumah tangga dan keluarga kerjasama yang lebih ditekankan daripada persaingan, maka dia akan cenderung menjadi anak yang tidak suka bersaing (non-competitive); sebaliknya jika persaingan sudah terbiasa disitu, maka tindakan persaingan itulan yang justru akan menjadi pendorong kuat baig tingkahlaku anak-anak. Sifat yang spesifik dari tingkahlaku kooperatif atau kompetitif (bersaing) juga ditentukan oleh reaksinya terhadap sikap kelompok.

Petunjuk hubungan anak dengan anak-anak lainnya dan orang-orang dewasa menjadi tanggungjawab yang tidak boleh dianggap enteng oleh siapapun yang diberi tugas membimbing sikap dan tingkahlaku anak tersebut.

Pada perkembangan moral anak dapat dilakukan dengan menanamkan sikap disiplin pada anak. Sesungguhnya tujuan dari penerapan disiplin adalah agar terbentuk perilaku yang sesuai dengan peran dalam kelompok sosial. Moralitas anak akan terbentuk dengan baik jika ada pembimbingan yang baik pula. Penerapan sikap disiplin pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan 4 (empat) unsur, yaitu: peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi. Jika keempat unsur tersebut diterapkan dengan benar maka akan terbangun sikap moral yang baik pada anak.

Dalam menghadapi perkembangan sosial dan moral anak perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan seperti: pendidikan pada anak, mengendalikan sikap anak terhadap hal-hal yang dilarang, memberikan perhatian secara internsif, bersikap adil terhadap anak, dll. Dengan demikian, peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan sosial dan moral anak agar dapat berkembang dengan baik dan terarah.

4.2 Saran

Perkembangan sosial dan moral anak akan memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup anak. Untuk itu, perlu adanya pemahaman sikap anak, dimana masing-masing anak tidaklah mempunyai sikap yang sama. Dengan upaya pemahaman anak tersebut orang tua akan tahu bagaimana seharusnya memposisikan anak dan memberikan perlakuan yang sesuai usianya.

Menilik pembahasan dalam makalah ini diharapkan orang tua dapat memahami perkembangan anak sesuai tahapan usianya. Sehingga orang tua tidak salah dalam mengembangkan sikap sosial dan moral anak.


DAFTAR PUSTAKA

Asri, Dahlia N., S.Psi.,M.Si dkk. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Madiun: IKIP PGRI Madiun.

Crow, L & A. Crow. 1989. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta: Nur Cahaya.

Djiwandono, Sri E. W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

http://djavanesia.wordpress.com/2009/02/27/43/

http://masmud75.blogspot.com/2009/07/masa-anak-anak-awal.html

Daftar Blog Saya

Mengenai Saya

Foto saya
Seseorang yang bernama SETIAWAN ini lahir di Madiun, 19 Juli 1988. Homestay Jl. Citandui 5A RT.17 RW.05 Ds/Kec. Mejayan
Diberdayakan oleh Blogger.